buka.aurainsani.com - Matanya terpejam, namun perlahan muntahan air liur menyembur dari mulut Yanto. Air matanya ikut keluar seiring rasa mual dan ingin muntah yang menderanya. Itulah reaksi yang dialami Yanto ketika Fuad Baradja, artis sinetron yang kini jadi aktifis anti madat, melakukan terapi menghentikan kecanduan merokok. Fuad menyebut metodenya Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
Pada Selasa pekan lalu, Fuad tengah memberikan terapi kepada Yanto, 24 tahun. Namun sebelum terapi berlangsung, Fuad menanyakan kepada Yanto apakah keinginannya berhenti merokok sudah mantap atau tidak. Setelah Yanto mengiyakan, Fuad memberikan sebatang rokok dan meminta pemuda itu menghisapnya. Yanto pun menuruti perintah itu. Sambil merokok dan dengan mata terpejam, sore spot atau titik nyeri di dada kiri atas yanto ditekan. Saat proses penekanan sore spot itu berlangsung, Fuad membimbing Yanto membaca untaian doa yang intinya meminta bantuan kepada Tuhan agar bebas dari bahaya merokok.
Setelah proses itu, Yanto diminta menghisap rokok kembali. Tapi aneh, “rokoknya sekarang hambar, tidak ada rasanya,” ujar karyawan swasta yang tinggal di daerah Menteng, Jakarta Pusat itu. Terapi pun dilanjutkan dengan menotok (tapping) 9 titik energi utama tubuh. Di antaranya di ubun-ubun, pangkal alis, samping mata, bawah mata, bawah hidung, dagu, dada depan, dan dada samping. Habis ditotok, Yanto kembali diminta menghisap rokok. Namun tiba-tiba dia muntah. “Saat menghisap itu rasa mual langsung mendera, seolah tubuh menolak. Pokoknya rasanya tidak enak,” ungkap Yanto. Menurut Fuad rasa mual itu akan terus datang jika Yanto merokok lagi di hari-hari berikutnya.
Terapi menghentikan kebiasaan merokok sudah dilakukan Fuad sejak 2009. Tapi jauh sebelum itu dia sudah aktif di lembaga Menangani Masalah Merokok (LM3). Selama praktek, Fuad mengaku sudah mengobati lebih dari 1000 orang di berbagai daerah. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen berhasil sembuh. “Yang datang ke sini saya minta mengisi data diri dan nomor telepon pada formulir,” ucapnya. Setelah terapi pertama, beberapa minggu kemudian Fuad biasanya menelpon kliennya guna memastikan apakah yang bersangkutan berhenti merokok atau tidak. Menurut Fuad, dia menggunakan metode SEFT ini sebagai upaya mengurangi jumlah perokok. Dia khawatir dengan jumlah perokok di kalangan remaja dan dewasa yang angkanya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Penjelasan Fuad memang bukan tanpa alasan.